Mungkin banyak dari teman-teman yang bertanya-tanya "Kalo aku ambil jurusan kesehatan masyarakat, aku bisa jadi apa?". pertanyaan itu bukan satu pertanyaan yang tabu lagi, mengingat saat anda duduk di bangku perkuliahan di jurusan ilmu kesehatan masyarakat.
Maraknya kasus-kasus kesehatan seperti penyakit yang menjadi endemik di masyarakat tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit itu sendiri. Ditambah lagi dengan sikap apatis masyarakat yang terkadang kurang memperhatikan kondisi tubuh adn lingkungannya. Maka, dibentuklah Program Studi Kesehatan Masyarakat yang bertujuan untuk melatih calon-calon tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensinya mengatasi setiap keluhan kesehatan di masyarakat.
Program Studi Kesehatan Masyarakat memiliki beberapa bidang peminatan yang sudah sangat populer di berbagai universitas negri maupun swasta.
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3KL)
Bidang peminatan ini bergerak dalam bidang peminimalisiran kecelakaan kerja yang terjadi dalam suatu lingkungan kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
- Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
- Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin
- Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
- Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
- Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
- Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
- Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
Seorang sarjana lulusan SKM dalam kesehatan lingkungan bisa menduduki profesi sebagai: Manajer lingkungan RS, Konsultan limbah, Konsultan Amdal-Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, QHSE Manager dan Manager K3L diberbagai perusahaan : Cevron, Free port, LNG Tangguh, Newmont, pertamina, PLN, Jasa Kontruksi, Tekstil, Telkom etc, Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman : sosro, coca-cola, Aqua, catering , Sanitarian pada Hotel dan restourant , Manager HACCP pada restaurant, Laboratorium kesmas, Puskesmas, Dinas kesehatan, Bapedal, Labkesda, Wiraswasta : Bisnis Catering, pest control, konsultan amdal dan lembaga pengelolaan lingkungan lainnya.
2. Administrasi Kebijakan Kesehatan
Jika menyebutkan perkataan Administrasi Kesehatan ada dua pengertian yang terkandung di dalamnya, yakni pengertian administrasi di satu pihak serta pengertian kesehatan dipihak lain.
Administrasi berasal dari kata administrare (latin; ad = pada, ministrare = melayani) dengan demikian jika ditinjau dari asal kata administrasi berarti memberikan pelayanan kepada masyarakat.(Azwar Azrul,1993)
Pada saat ini administrasi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri, untuk itu banayak pengertian administrasi yang telah dikenal salah satu diantaranya ialah :
“Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz O’Donnel).” (Azwar Azrul,1993)
Administrasi merupakan wadah dan proses yang menentukan kebijakan dimana organisasi dan manjemen dipakai sebagai sarana untuk menentukan kebijakan umum, dengan memanfaatkan organisasi dan proses manjemen dalam usahanya untuk mencapai tujuan. Dalam membahas tentang administrasi sering dikaitkan dengan manajemen yang berasal dari kata managie (latin; manus = tangan, agree = melakukan, melaksanakan) yang berarti melakukan dengan tangan.
Seorang sarjana lulusan SKM dalam bidang Administrasi Kebijakan Kesehatan bisa menduduki berbagai profesi seperti: Manager RS, Manager Rekam Medik, Manager Pemasaran RS, Manager Asuransi Kesehatan, Bank Asuransi, Finance, Manager perusahaan farmasi, Pemasaran Laboratorium dan alat kesehatan, puskesmas, dinas kesehatan dan lembaga maupun organisasi sosial/non-profit dibidang kesehatan masyarakat.
3. Ilmu Gizi
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Seorang sarjana lulusan SKM dalam bidang Gizi Kesehatan Masyarakat bisa menduduki profesi sebagai Manager Quality control pada perusahaan Food and Baverages, Rumah Makan dan restaurant, supervisor HACCP pada berbagai perusahaan : restaurant, hotel, supermarket, supplier makanan, konsultan gizi, catering dan semua perusahaan yang terkait dengan perusahaan tersebut diatas.
4. Epidemiologi
Ruang lingkup epidemiologi berkisar tentang penyakit karena subyek dan obyeknya adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit non-menular, dan masalah kesehatan lainnya (contoh : program Keluarga Berencana dan program pengadaan sarana pelayanan kesehatan). Untuk penyakit menular yang dipelajari adalah hubungan host, agent, dan lingkungan karena diketahui Agent biologisnya secaar jelas sedangkann penyakit non-menular tidak diketahui secara pasti. Tapi sasaran dari ilmu ini bukan saja pada seorang individu melainkan pada sekelompok masyarakat.
Dalam epidemilogi selalu menitikberatakan pada sekelompok manusia dan masalah kesehatan. Ada tiga komponen yang menjadi pokok di dalamnya. Pertama adalah pengukuran frekuensi masalah kesehatan yang ada sehingga dapat diketahui seberapa besar masalah yang sedang terjadi. Yang kedua epidemilogi deskriptif yaitu mencari tahu cara penyebaran penyakit dengan mengemukakan hipotesa dari pengelompokkan masalah kesehatan berdasarkan karakteristik manusia, tempat dan waktu yang juga menjelaskan pertanyaan siapa, apa, dimana, dan kapan. Menurut karakteristik manusia meliputi diantaranya usia, ras sex, status perkawinan, status sosioekonomi dan perilaku serta lingkungan yang mungkin mempengaruhi. Dari usia memungkinkan penyakit penjelasannya oleh paparan terhadap faktor resiko, derajat imunitas, atau respon terhadap agen kaustaif. Beberapa penyakit ada yang berhubungan dengan sex meliputi perbedaan anatomi dan perbedaan gen. Masyarakat dengan ras yang berbeda mempunyai kecenderungan terjangkit penyakit yang berbeda pula. Status perkawinan dimaksudkan perilaku orang yang sudah menikah dengan belum menikah. Berkaitan denagn sosioekonomi adalah dilihat dari pendidikan, pekerjaan/jabatan, serta yang berhubungan dengan finansial.
Menurut karakteristik tempat dapat dihasilkan pemikiran dimana agent penyebab penyakit hidup dan berkembang biak, apa yang membawanya, dan bagaimana cara penyebarannya. Menurut karakteristik waktu dapat diketahui penyakit tahunan, musiman, harian bahkan yang terjadi perjam sehingga membantu para ahli mengontrol dan memprediksi insiden penyakit nantinya. Ketiga adalah epidemiologi analitik yaitu penjelasan dari hipotesa yang telah di dapat (dari epidemilogi deskriptif) dan dapat diketahui sebab-akibat (faktor-faktor) serta menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana penyakit itu timbul hingga akhirnya dapat diambil kesimpulan. Tujuan epidemiologi analitik menjelaskan faktor resiko dan kausa penyakit, memprediksi kejadian penyakit, dan memberikan strategi intervensi untuk pengendalian penyakit. Prinsip dalam studi analitik adalah membandingkan risiko terkena penyakit minimal pada kelompok sehingga memungkinkan pengujian hipotesa kausal.dan tipe studi epidemiologi ini yaitu observasional dan eksperimental.
Seorang sarjana lulusan SKM dalam bidang Epidemiologi bisa berprofesi sebagai Team Survei dan Analisa Dinas Kesehatan, Team ataupun tenaga ahli statistik (Rumah Sakit, Puskesmas, Lembaga Riset/Penelitian Kesehatan Masyarakat), Tenaga ahli ataupun Management serta team teknis (Lembaga Survei Indonesia, BPS, Bapenas, Bapeda, BKKBN dan lembaga sosial lainya)
Selain prospek kerja diatas, seorang sarjana lulusan SKM juga masih memiliki banyak propek kerja lainnya, tidak hanya dibidang kesehatan saja, namun juga dibidang lain.
Ka jadi sarjana fkm bisa kerja di bps juga? dia ngelola apa ka? statistik kesehatankah? mohon pencerahannya ya ka hehe
BalasHapus